Pengenalan Motif Batik Histologi Melalui Kolaborasi Dosen Kedokteran dan Komunitas Pengrajin Batik Sebagai Upaya Peningkatan Khazanah Budaya Indonesia

Indriati Dwi Rahayu, Wike Astrid Cahayani, Beleven Khrismawan

Abstract


Sejak tahun 2009, batik Indonesia telah ditetapkan sebagai salah satu unsur kekayaan warisan kebudayaan dunia oleh UNESCO. Batik merupakan produk implementasi budaya yang sarat makna dan simbol tertentu, yang dituangkan dalam berbagai ragam motif. Inspirasi motif batik dapat digali dari berbagai sumber, salah satunya dari ilmu histologi yang mempelajari jaringan tubuh dari aspek tinjauan mikroskopis. Batik dengan motif histologi mulai populer di kalangan akademisi kedokteran, namun belum cukup dikenal oleh masyarakat Indonesia, khususnya komunitas pengrajin batik. Sejumlah pengrajin batik sejauh ini hanya sebagai pihak penerima pesanan tanpa memahami latar belakang di balik desain motif batik yang dikerjakan. Fakta ini cukup disayangkan karena desain batik umumnya memuat filosofi, tujuan, dan harapan tertentu. Hal ini menjadi alasan perlunya pengrajin batik memperoleh asupan wawasan (sosialisasi) tentang batik histologi. Metode pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan dalam empat tahap yaitu sosialisasi materi batik histologi secara daring, kolaborasi ide desain batik histologi antara peserta (dosen kedokteran dan pengrajin batik), kompetisi desain batik histologi terbaik, dan pendampingan sertifikasi hak cipta bagi pemenang kompetisi. Sebelum kegiatan sosialisasi, peserta diberikan pre-test dan setelahnya dilakukan post-test. Hal ini untuk mengetahui tingkat pengetahuan dasar seputar motif batik secara umum. Kegiatan ini telah berhasil melibatkan dosen kedokteran yang memiliki dasar keilmuan terkait struktur tubuh manusia untuk bekerja sama dengan peserta yang berasal dari komunitas pengrajin batik. Oleh karena itu, kegiatan ini diharapkan dapat semakin meningkatkan popularitas batik histologi di masyarakat serta berpotensi melahirkan berbagai desain batik histologi baru dan menarik. Melalui kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan diversifikasi motif batik dan meningkatkan daya saingnya di dunia.

Keywords


Batik Histologi; Dosen Kedokteran; Pengrajin Batik; Sosialisasi Batik; Tingkat Pengetahuan Batik.

Full Text:

PDF

References


Brandt, J. P., & Mandiga, P. (2023). Histology, Alveolar Cells. StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK557542/. (Diakses pada tanggal 5 April 2023).

Cahayani, W. A., Rahayu, I. D., & Fatmawati. (2021). Batik Histologi: Ekspresi Culturepreneurship Kedokteran. Malang: UB Press. Hlm. 87–94.

Fatmawati, Cahayani, W. A., & Rahayu, I. D. (2021). Seni dan Sains: Mengenal Sistem Jaringan dan Organ Tubuh Manusia Melalui Batik Histologi. Acintya: Jurnal Penelitian Seni Budaya, 13(2), 144–154.

Hendradi, E., Sugiyartono, S., & Erawati, T. (2022). Pendampingan Kader PKK Kota Surabaya Dalam Upaya Peningkatan Kesehatan Masyarakat Melalui Pengenalan dan Penggunaan Obat yang Efektif dan Aman. Tri Dharma Mandiri, 2(1), 40–51.

Khasanah, U., Shalas, A. F., & Ihsan, B. R. P. (2022). Peningkatan Nilai Ekonomi Tanaman Adas (Foeniculum vulgare) Melalui Penyulingan Minyak Atsiri. Tri Dharma Mandiri, 2(2), 63–69.

Ratnawati, I. (2022). Challenges to Batik ’s Existence : Preserving Philosophical Values Against Accelerated Batik Production. International Conference on Art, Design, Education and Cultural Studies 2021, KnE Social Sciences, 56–61. https://doi.org/10.18502/kss.v7i13.11644.

Seadler, B. D., Toro, F., & Sharma, S. (2023). Physiology, Alveolar Tension. StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK539825/. (Diakses pada tanggal 5 April 2023).

Shaharuddin, S. I. S., Shamsuddin, M. S., Drahman, M. H., Hasan, Z., Anissa, N., Asri, M., Nordin, A. A., & Shaffiar, N. M. (2021). A Review on the Malaysian and Indonesian Batik Production, Challenges, and Innovations in the 21st Century. SAGE Open, 11(3), 1–19. https://doi.org/10.1177/21582440211040128.

Supriyadi, S., & Prameswari, N. S. (2022). The Process of Making Batik and The Development of Indonesian Bakaran Motifs. Fibres and Textiles, 29(1), 63–72. https://doi.org/10.15240/tul/008/2022-1-008.

Takdir, M., & Hosnan, M. (2021). Revitalisasi Kesenian Batik sebagai Destinasi Wisata Berbasis Budaya dan Agama: Peran Generasi Muda dalam Mempromosikan Kesenian Batik di Pamekasan Madura. MUDRA Jurnal Seni Budaya, 36(3), 366–374.

Tjahjaningsih, E., Handayani, D., Santosa, A. B., & Utomo, A. P. (2020). Creative Techniques of Contemporary Batik Motifs Based on History. The International Journal of Organizational Innovation, 12(3), 248–254.

United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO). (2009). Indonesian Batik. https://ich.unesco.org/en/RL/indonesian-batik-00170. (Diakses pada tanggal 5 April 2023).




DOI: https://doi.org/10.21776/ub.jtridharma.2023.003.02.52

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2023 TRI DHARMA MANDIRI: Diseminasi dan Hilirisasi Riset kepada Masyarakat (Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat)